foto: pixabay
foto: pixabay

Asal Mula Tanggal 25 Desember Diperingati sebagai Hari Natal

Putri Purnama Sari • 04 Desember 2023 17:54
Jakarta: Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan Hari Natal dimana di tanggal ini sekaligus juga memperingati kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.
 
Pada perayaannya ini, biasanya ada dua kali kebaktian, yakni pertama kebaktian malam pada 24 Desember dan kedua pada 25 Desember untuk ibadah pagi harinya.
 
Penetapan 25 Desember sebagai perayaan Natal sendiri masih diselimuti perdebatan pro dan kontra. Lantas, apa sih awal mula tanggal 25 Desember dipilih sebagai Hari Natal? Bagaimana sejarahnya? Berikut Medcom.id akan merangkum informasinya.
 
Baca juga: 7 Tanaman Hias Pengganti Pohon Natal yang Mirip Cemara, Cocok Jadi Dekorasi Rumah
 

Sejarah Natal

Dilansir dari English Heritage, Perayaan Natal atau kelahiran Kristus (Misa Kristus) pertama kali tercatat di Inggris pada tahun 1038. Perayaan ini menggabungkan Saturnalia Romawi dengan adat istiadat yang termasuk dalam pesta pertengahan musim dingin Yule.
Yule adalah festival pertengahan musim dingin orang-orang Jermanik yang melibatkan pesta pengorbanan yang kemudian diserap dalam perayaan Natal.
 
Saat pertengahan musim dingin Yule terdapat rangkaian kegiatan yang menjadi turun temurun hingga saat ini yakni mendekorasi rumah dengan pepohonan hijau dan memakan kepala babi hutan yang dihias dengan mewah.
 
Dilansir dari Britannica, Gereja Katolik menetapkan kelahiran Yesus Kristus pada 25 Desember, meskipun asal muasal penetapan tanggal 25 Desember sebagai tanggal lahir Yesu situ tidak jelas, karena tidak ada yang tahu pasti kelahiran Yesus Kristus. Alkitab juga tidak menyebut tanggal kelahiran Sang Juru Selamat itu.  
 
Baca juga: Kenapa Pohon Cemara Identik dengan Natal? Begini Sejarahnya

Tanggal 25 Desember kemudian menjadi tanggal yang diterima secara universal.  Salah satu penjelasan luas mengenai asal usul tanggal ini adalah bahwa tanggal 25 Desember adalah hari Kristenisasi dies solis invicti nati (hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan), hari libur populer di Kekaisaran Romawi yang merayakan titik balik matahari musim dingin sebagai simbolnya.
 
Natal kemudian mulai dirayakan secara luas dengan liturgi tertentu pada abad ke-9 tetapi tidak mencapai kepentingan liturgi baik Jumat Agung maupun Paskah , dua hari raya besar umat Kristiani lainnya. Gereja-gereja Katolik Roma merayakan misa Natal pertama pada tengah malam, dan gereja-gereja Protestan semakin sering mengadakan kebaktian penyalaan lilin Natal pada larut malam tanggal 24 Desember. 
 
Menjelang akhir abad ke-15 muncul lah kebiasaan baru dimana saat perayaan Natal dijadikan momen untuk memberikan hadiah kepada anggota keluarga, dan hal ini kemudian menjadi lazim hingga saat ini. Secara teologis, hari raya ini mengingatkan umat Kristiani akan anugerah Tuhan berupa Yesus kepada umat manusia.
 
Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu 'Jingle Bells' Lagu Natal Paling Populer

Dengan tersebarnya agama Kristen di luar Eropa dan Amerika Utara, perayaan Natal pun berpindah ke masyarakat di seluruh dunia non-Barat. Di banyak negara ini, umat Kristen bukanlah mayoritas penduduknya, oleh karena itu, hari raya keagamaan belum menjadi hari raya budaya. Kebiasaan Natal di masyarakat ini sering kali mencerminkan tradisi Barat karena masyarakat mengenal agama Kristen sebagai agama dan artefak budaya Barat.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SUR)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif